Foxconn, penyuplai terbesar Apple untuk produk iPhone mengalami dampak yang sangat besar dari kasus penyebaran Coronavirus di Tiongkok.
Sejumlah laporan mengatakan bahwa pabrikan Foxconn akan mengalami penurunan pendapatan sekitar 15% hingga laporan keuangan Q2 2020.
Hal ini terjadi karena libur panjang Tahun Baru Imlek yang ditambah dengan masa libur tambahan untuk mencegah dampak penyebaran Coronavirus.
Hingga saat ini jumlah karyawan Foxconn yang kembali bekerja di pabrik, masih belum normal seperti biasanya.
Namun dikutip dari Reuters, kabarnya Foxconn optimis bahwa kondisi ini akan segera pulih.
Mereka berharap jumlah pekerja dan tingkat produksi di Foxconn dapat kembali normal pada akhir Maret.
Foxconn, however, sought to allay investor concerns about the virus’ impact, saying it expects to resume normal production in China, its top manufacturing base, by the end of the March.Baca Juga: Foxconn Tawarkan Bonus Hingga Akomodasi Agar Karyawan Segera Datang
Saat ini kegiatan manufaktur di Tiongkok masih sangat terbatas. Mengingat adanya larangan perjalanan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Ditambah kebijakan untuk karantina karyawan yang akan kembali ke pabrik, demi mencegah penularan Coronavirus.
Foxconn cenderung menempatkan pabrik utama mereka di Tiongkok karena jumlah pekerja yang tinggi dan teknologi canggih yang digunakan.
Setiap awal tahun, insinyur dari Apple biasanya terbang ke Tiongkok untuk berdiskusi dan mulai melakukan uji coba produksi iPhone terbaru.