AirDrop adalah salah satu cara paling mudah untuk transfer data antar pengguna produk Apple.
Fitur ini awalnya dikenal pada perangkat komputer Mac, lalu merambah ke iPhone dan mendukung keduanya.
Kelebihan utama dari AirDrop adalah data yang dikirim tidak mengalami kompresi dan tidak memerlukan perangkat tambahan misalkan router atau kabel data.
Pengguna hanya perlu mendekatkan kedua perangkat yang ingin berkirim data menggunakan AirDrop, pilih dokumen dan lakukan proses kirim data. Data yang mendukung AirDrop mulai dari foto, video atau beragam jenis dokumen dari Finder di Mac.
Bagaimana dengan faktor kemudahan dan keamanan dari AirDrop? Tim MakeMac akan membahasnya secara lengkap di artikel ini.
Namun sebelumnya mari kita bahas secara singkat teknologi AirDrop yuk!
Apa Itu AirDrop?
AirDrop adalah fitur kirim dokumen antar perangkat Apple secara ad-hoc atau satu kali kerja dan hanya untuk satu tujuan saja dalam mode peer to peer.Fitur AirDrop pertama kali dirilis pada Mac OS X Lion untuk komputer Mac. Sedangkan di perangkat iPhone, iPad dan iPod Touch, fitur ini pertama dikenalkan pada update iOS 7.
Fitur AirDrop mendukung kirim dan terima data antar macOS dan iOS mulai dari komputer Mac tahun 2012 dengan OS X Yosemite atau lebih baru dan perangkat iOS 8 atau lebih baru
Teknologi WADL di AirDrop
Dalam standar terbaru yang sekarang digunakan, AirDrop menggunakan protokol Apple Wireless Direct Link (WADL) yang memerlukan koneksi Bluetooth dan Wi-Fi diaktifkan pada kedua perangkat (pengirim dan penerima).
Tidak seperti metode transfer data lainnya, AirDrop tidak tergantung pada infrastruktur jaringan yang sedang kamu gunakan. Misalkan jika transfer data menggunakan jaringan intranet, kedua perangkat harus terhubung ke access point atau router Wi-Fi dalam 1 jaringan.