Sebelumnya kita sudah membahas bahwa AirDrop menggunakan protokol AWDL untuk terhubung antar 2 perangkat secara peer to peer.
Teknologi ini tentunya membuat AirDrop sangat aman karena koneksi yang terjadi dalam setiap proses kirim dan terima data, hanya dilakukan antara 2 perangkat tersebut.
Lalu untuk proses kirim dokumen, Apple menggunakan TLS encryption untuk mencegahpihak peretas atau diantara penerima dan pengirim yang bisa menyusup pada proses transfer data.
Bagian keamanan dari AirDrop yang harus kamu perhatikan adalah pengaturan di bagian Settings - General - AirDrop. Ada 3 pengaturan yaitu Receiving Off, Contacs Only atau Everyone.
Untuk mencegah kamu mendapatkan notifikasi dokumen yang akan dikirimkan dari orang tidak dikenal misalkan di tempat publik, silakan gunakan pengaturan Receiving Off atau Contacs Only.
Faktor keamanan lain yang juga dibuat oleh Apple untuk AirDrop adalah tidak bisa diakses tanpa membuka kode kuncian layar.
Contohnya ketika iPhone milikmu sedang digunakan oleh teman lain untuk memotret (akses cepat Camera dari Lockscreen). Setelah selesai mengambil gambar maka akses ke mode Share untuk kirim foto lewat AirDrop harus dimulai dengan membuka kuncian layar.
Cara meningkatkan keamanan lain dari AirDrop juga bisa kamu lakukan dengan memberi nama perangkat yang digunakan dengan benar. Tujuannya adalah mencegah salah kirim dokumen AirDrop dari pengguna lain ketika sedang berada di tempat umum.
Secara default, perangkat iPhone menggunakan nama ‘iPhone’ dan tampil saat mode identifikasi perangkat di proses kirim dokumen via AirDrop. Silakan ganti nama ini di bagian Settings - General - About dengan nama kamu atau lainnya.
Akhir Kata
Secara teknologi, AirDrop memang sangat mudah digunakan dan aman.Namun faktor keamanan dari AirDrop juga harus dijaga oleh setiap pengguna dengan pengaturan yang diberikan.
Beberapa diantaranya adalah mengatur nama perangkat iPhone dan pengaturan terima dokumen AirDrop di bagian Settings - General - AirDrop.