Follow Us

Apple Diminta Blokir Telegram Karena Hadirkan Konten Ekstremis

Randy Fauzi F - Selasa, 19 Januari 2021 | 21:48
Telegram untuk iOS
9to5mac.com

Telegram untuk iOS

Apple diminta memblokir Telegram karena dianggap kerap hadirkan konten ekstremis.

Hal tersebut disampaikan oleh organisasi non-partisan bernama Koalisi Keamanan Web Amerika Serikat, seperti dilaporkan Washington Post, Minggu (17/1).

Menurut mereka, Telegram merupakan wadah bagi para ekstremis untuk menyebarkan ideologinya.

Baca Juga: 5 Fitur Telegram yang Wajib Diketahui, Lebih Canggih dari WhatsApp?

Telegram juga dituduh menyediakan percakapan yang membahas supremasi kulit putih, neo-Nazi, dan konten kebencian lainnya.

Koalisi Keamanan Web Amerika Serikat menganggap Telegram telah melanggar ketentuan yang ditetapkan App Store.

Demi mewujudkan ambisnya, mereka pun telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik California Utara, Amerika Serikat.

Baca Juga: Muat Konten Kerusuhan AS, Aplikasi Parler Diblokir dari App Store

Salah satu tuntutannya adalah meminta Apple memblokir Telegram, sama seperti yang dilakukannya terhadap Parler.

Diketahui, Parler dianggap Apple telah menghadirkan konten kerusuhan AS beberapa waktu lalu.

Selain Apple, Koalisi Keamanan Web Amerika Serikat juga berencana melakukan hal yang sama terhadap Google.

Gugatan terkait pemblokiran Telegram untuk Google akan dilayangkan dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Telegram Beta Dukung Siri di AirPods, Bisa Balas Pesan Tanpa Mengetik

Sebagai informasi, Koalisi Keamanan Web Amerika Serikat merupakan organisasi non-partisan yang concern dengan isu-isu teknologi.

Mereka kerap mengadvokasi layanan dan kebijakan perusahaan teknologi untuk menghapus konten ekstrimisi.

Organisasi tersebut diprakarsai Mantan Duta Besar AS untuk Maroko, Marc Ginsberg.

Ia juga menjabat sebagai Presiden di Koalisi Keamanan Web Amerika Serikat.

Baca Juga: Update Telegram Mendukung Grup Voice Chats dan Announce Messages

Terkait gugatan ini, Apple belum memberi tanggapan apapun.

Menurut kalian, apakah Telegram akan bernasib sama seperti Parler? (*)

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest