Follow Us

Inilah Profil Vikram Sinha, Nominasi CEO Indosat Ooredoo Hutchison!

Martinus Aditama - Sabtu, 25 September 2021 | 05:51
Vikram Sinha, calon CEO PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk

Vikram Sinha, calon CEO PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk

Beberapa waktu yang lalu, Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia resmi mengumumkan kesepakatan merger.

Merger tersebut melahirkan sebuah nama baru untuk perusahaan mereka, yakni PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Karena sudah melebur menjadi satu perusahaan, tentunya Indosat Ooredoo Hutchison akan menujuk seorang CEO baru untuk menjadi 'nahkoda' perusahaan, yang mana nama terkuat adalah Vikram Sinha.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Buka Registrasi Uji Coba eSIM! Mendukung iPhone, iPad, Apple Watch

Munculnya nama Vikram Sinha sebagai calon CEO Indosat Ooredoo Hutchison sendiri lantaran dirinya memang sengaja dinominasikan.

Tentunya, alasan memasukkan nama Vikram Sinha sebagai nominasi calon CEO Indosat Ooredoo Hutchison bukan tanpa sebab.

Salah satunya adalah karena rekam jejak karir dari Vikram Sinha yang dianggap sesuai dengan jabatan CEO tersebut.

Lalu, seperti apa rekam jejak karir dari Virkam Sinha?

Vikram Sinha merupakan lulusan dari salah satu universitas di India, yaitu Bangalore University India.

Sebelum bergabung dengan grup Ooredoo, Vikram sempat menghabiskan waktunya bersama perusahaan telekomunikasi Bharti Airtel di India dan Afrika.

Selama 10 tahun berada di perusahaan itu, Vikram Sinha akhirnya memutuskan untuk pindah ke grup Ooredoo.

Di grup Ooredoo, Vikram menduduki jabatan Chief Executive Officer Ooredoo Maladewa tahun 2017 dan pindah ke Myanmar setahun berselang dengan posisi yang sama.

Baca Juga: Registrasi Uji Coba eSIM Indosat Ooredoo Ditutup, Hanya untuk Karyawan?

Pada tahun 2019, Vikram dipindahkan ke Indonesia dan di Tanah Air, Vikram menjabat sebagai Direktur & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo.

Setelah mulai menjabat di Indonesia, Vikram menilai brand Indosat Ooredoo di Indonesia cukup kuat.

Walaupun pada tahun 2018, Vikram menilai ada kesalahan strategi yang membuat Indosar Ooredoo kehilangan nilainya sebanyak 25% di tahun tersebut.

Tetapi, semua itu dijawab dengan rasa optimis oleh Vikram sehingga mulai tahun 2019 hingga saat ini Indosat Ooredoo bisa dibilang semakin terdepan.

Pertama-tama, Vikram Sinha membuat stategi investasi hampir USD 2 miliar (lebih dari 20 triliun Rupiah) ke dalam jangkauan jaringan, terutama pada jaringan 4G.

Kedua yang tidak kalah pentinganya, Vikram mendorong Indosat Ooredoo menjadi merek paling tepercaya di pasar.

Selain itu, rasa percayanya terhadap Indosat Ooredoo juga menjadi faktor pendukung lainnya.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Siap Hadirkan Dunia Digital Bagi Semua Kalangan

Dari periode tahun 2019-2020, Indosat Ooredoo mencatatkan pertumbuhan lebih cepat dari sisi penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA.

Bahkan selama Pandemi Covid-19, Indosat Ooredoo sukses membukukan pendapatan senilai Rp14,98 triliun pada kuartal II tahun 2021.

Nilai pendapatan itu lebih besar 11,4% dibanding periode yang sama di tahun 2020.

Berdasarkan laporan, jumlah pelanggan Indosat Ooredoo sampai sekarang adalah sekitar 60 juta.

Dengan catatan dan rekam jejak karir yang terbilang cukup mentereng, diharapkan jika nantinya Vikram terpilih sebagai CEO, dirinya dapat mengatasi segala tantangan yang akan dihadapi oleh Indosat Ooredoo Hutchison.

Tantangan paling berat yang mungkin akan dihadapi Vikram Sinha seandainya terpilih sebagai CEO Indosat Ooredoo Hutchison adalah internet 5G.

Sebagaimana diketahui, di jaman sekarang konektivitas internet telah berkembang kearah 5G.

Indosat Ooredoo Hutchison sebagai salah satu brand besar di Indonesia dan bahkan di dunia tentunya tidak ingin ketinggalan dalam hal pengembangan internet 5G.

Baca Juga: Sinyal 5G Indosat Resmi Masuk Indonesia, Pakai Frekuensi 1.800 MHz

Dengan sumberdaya yang kuat, Indosat Ooredoo Hutchison sangat bisa bersaing dalam hal internet 5G.

Apalagi setelah merger ini, Indosat Ooredoo Hutchison akan memiliki penguasaan frekuensi yang besar.

Sebagai informasi, Indosat Ooredoo menggunakan frekuensi sebesar 47,5 MHz yang tersebar di 850 (2,5 MHz), 900 (10 MHz), 1800 (20 MHz) dan 2100 MHz (15 MHz).

Sedangkan Tri Indonesia memiliki frekuensi sebesar 25 MHz yang tersebar di 1800 (10 MHz) dan 2100 MHz (15MHz).

Jika dikelola dengan benar, maka Indosat Ooredoo Hutchison akan memiliki frekuensi gabungan menjadi 72,5 MHz. (*)

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest