Follow Us

Review BitLife, Sebuah Simulator Kehidupan Yang Kompleks

Alexius Aditya - Senin, 03 Desember 2018 | 16:00
BitLife - Life Simulator

BitLife - Life Simulator

Bagaimana caramu untuk hidup? Apakah kamu selalu berada di jalan yang benar agar bisa menjadi contoh bagi orang lain?

Kamu bisa mencoba untuk menikahi seorang laki-laki ataupun perempuan yang kamu inginkan, melahirkan anak, sembari mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan banyak uang.

Atau mungkin, kamu lebih memilih hidup dengan aturanmu sendiri. Menjadi orang jahat, membuat keributan, tidak loyal dengan pasangan. Semuanya bisa dilakukan disini.

Sebuah Simulator Kehidupan

BitLife - Life Simulator

BitLife - Life Simulator

Disini dalam kalimat tersebut tentu bukan dalam artian di dunia nyata. Namun, disini dalam artian pada game BitLife - Life Simulator.

Seperti namanya, game yang satu ini merupakan sebuah simulator berbasis text yang bercerita tentang bagaimana seseorang menjalani kehidupannya di dunia.

Kamu bisa memilih untuk membuat karaktermu sendiri. Tapi jika kamu merasa beruntung atau tertantang, kamu bisa memilih agar game membuatkanmu sebuah karakter yang baru. Pembuatan karakter ini sifatnya acak, dan meliputi cukup banyak aspek seperti nama, pekerjaan orang tua, dan lainnya.

Menjadi Jahat Atau Berbuat Baik

BitLife - Life Simulator

BitLife - Life Simulator

Pada BitLife - Life Simulator, kamu adalah seorang individu yang bebas. Ini berarti, semua keputusan hidup yang kamu ambil, beserta dengan konsekuensinya, semuanya berada di tanganmu.

Kamu bisa memilih untuk berbuat baik sepanjang hidupmu. Dengan menerapkan aturan ketat, dan menaatinya. Atau justru ingin sedikit nakal dan menerima segala konsekuensinya.

Disela-sela aktivitasmu, nantinya game akan memberikan sebuah event yang sifatnya acak. Event ini memberikanmu beberapa opsi pilihan yang bisa diambil, berdasarkan aktivitas yang kamu lakukan tadi.

Jalan Hidup dan Kematian

BitLife - Life Simulator

BitLife - Life Simulator

Semuanya keputusan yang telah diambil. Serta berbagai event yang telah dihadapi tadi, akhirnya akan berakhir pada sebuah konsekuensi terakhir yang harus dihadapi semua orang, yaitu kematian.

Hal tersebut sama seperti di versi dunia nyatanya adalah sebuah event acak yang tidak bisa kamu prediksi sama sekali. Hal ini menarik karena membuat game berbasis text yang satu ini menjadi seperti sederetan event hidup yang sebenarnya acak dan tidak bisa dikendalikan.

Baca Juga:

Kesimpulan

Seperti halnya kehidupan nyata, pemain bisa bermain dengan kehidupannya sendiri. Bagaimana mereka memilih aktivitas, dan menjalani hidupnya, sedari masa muda.

Dari mulai pergi bersekolah, bagaimana mereka merawat diri, bersenang-senang, memilih sebuah pekerjaan, sampai bagaimana mencari pasangan.

Saat pertama kali bermain, game menjadikan saya menjadi seorang perempuan yang terlahir dari keluarga berkecukupan di Amerika. Saya bermain aman dengan selalu mengikuti aturan, bersekolah dengan benar, dan memilih pasangan pertama dan menikahinya.

Game berlanjut ketika karakter tersebut berada di jalan menuju bioskop dan bertemu dengan seseorang yang sedang dirampok. Sebagai individu yang baik, tentu saja karakter saya berusaha menolongnya dan berakhir dengan buruk.

Karakter saya meninggal dan dikenang sebagai pahlawan yang pergi karena membantu orang lain. Game memberikan sebuah informasi yang lengkap, berikut dengan semua kerabat yang telah ditinggakannya dan sejumlah aset yang cukup memuaskan selama hidupnya.

Semua terjadi dalam sebuah deretan text yang panjang, yang menariknya, justru membuat saya tertarik untuk membaca secara detail. Tentu, beberapa orang akan menemukan aktivitas ini membosankan. Tapi informasi detail yang diberikan oleh game membuat game ini terus menarik saya kembali.

BitLife - Life Simulator tidak untuk semua orang. Game yang satu ini tidak mengenal aksi ataupun strategi. Pemain hanya dituntut untuk menjadi dirinya sendiri. Mencoba bagaimana untuk menjalani kehidupan lewat sepatu orang lain.

Download BitLife - Life Simulator

Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

Editor : Alexius Aditya

Latest