Follow Us

Apple Siap Pindah 30 Persen Produksi ke Luar Tiongkok

Nicolaus Prama - Kamis, 20 Juni 2019 | 16:10
Apple Store di Shanghai
fortune.com

Apple Store di Shanghai

Dengan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang tak kunjung usai, Apple segera lakukan langkah strategis.

Apple telah meminta para perusahaan supplier dan manufakturnya untuk melakukan evaluasi dan kalkulasi bila memindahkan produksi ke luar Tiongkok.

Apple berniat untuk memindahkan 15 hingga 30 persen produksi ke luar Tiongkok.

Baca Juga: Trump dan Tim Cook Bertemu, Bahas Trade War dengan Tiongkok?

Targetnya, Apple ingin memindahkan produksi ke daerah Asia Tenggara.

Vietnam menjadi negara target favorit Apple saat ini selain Malaysia dan Indonesia.

Saat ini, Apple sudah melakukan produksi iPhone dengan jumlah terbatas di India melalui perusahaan perakit Wistron.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menginginkan agar produksi Apple pindah secara signifikan.

Keinginan tersebut bahkan didukung oleh Foxconn yang menyatakan kesanggupan untuk memproduksi semua model iPhone di Wisconsin.

Namun, alih-alih memilih Amerika, Apple tampaknya justru memilih negara Asia sebagai tempat produksi.

Beberapa hal yang masih dikhawatirkan Apple bila perpindahan produksi benar terjadi adalah ekosistem yang harus dibangun.

Baca Juga: Resmi, Pegatron Investasi $1 Miliar untuk Merakit Chip iPhone di Indonesia

Mengutip Nikkei, proses sulit dan menyakitkan ini dapat memakan waktu hingga 18 bulan lamanya dan membutuhkan waktu hingga 3 tahun untuk menunjukkan hasil.

Skill pekerja, infrastruktur, hingga penyediaan jaringan listrik menjadi kunci masalah tersebut.

Sekitar 5 juta penduduk Tiongkok bergantung pada manufaktur Apple, dengan 10 ribu karyawan yang dipekerjakan langsung.

Pegatron, satu rekanan pabrik perakit iPhone beberapa pekan lalu telah melakukan investasi sebesar $1 miliar untuk memproduksi chip iPhone di Indonesia.

Bila Indonesia mampu memenuhi syarat yang dibutuhkan Apple, bukan tidak mungkin Indonesia mampu menjadi rumah produksi dan perakit produk Apple menggantikan Tiongkok.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest