Kerusuhan yang melanda Hong Kong sudah terjadi lebih dari satu bulan lamanya.
Berbagai aktivitas dan perekonomian lumpuh selama lebih dari 30 hari.
Bahkan, Apple harus menutup sebuah aplikasi terkait huru hara di Hong Kong.
Baca Juga: Imbas Ricuh di Hong Kong, Apple Tutup Semua Gerai Apple Store
Mengutip dari laporan The Register, Apple menutup sebuah apllikasi di App Store yang bernama Hkmap Live.
Aplikasi tersebut merupakan pelacak keberadaan Polisi dan para demonstran.
Tak hanya itu, aplikasi juga memberikan informasi siapa saja yang telah ditangkap polisi dan kapan gas air mata digunakan melalui pop-up pesan.
Apple menutup akses dengan keterangan bahwa aplikasi tersebut mengandung fasilitas dan informasi yang mendukung aktivitas ilegal dan membantu menghindari penegak hukum.
Hkmap Live menggunakan sumber informasi yang dihimpun dari sukarelawan yang berkomunikasi menggunakan Telegram dan kemudian diteruskan ke Hkmap Live.
Menanggapi penutupan aplikasi tersebut, developer mengungkapkan bahwa Apple melakukan kesalahan besar.
Ia menyebut aplikasinya digunakan untuk membantu para demonstran yang melakukan protes tanpa kekerasan.