Pemerintah China dikabarkan mendesak para verteran perang untuk menggenjot produksi iPhone di pabrik mitra manufaktur Apple, Foxconn.
Mereka merupakan para mantan tentaraPeople's Liberation Army (PLA) atau tentara militer China yang juga berada wilayah Zhengzhou, tempat parik iPhone terbesar berdiri.
Menurut laporan dari BBC, mandat ini diberikan oleh Biro Urusan Veteran PLAwilayah Zhengzhou melalui grupWeChat. (18/11/2022)
Perintah tersebut datang langsung dari Partai Komunis China yang mengharuskan para veteran "muncul di mana ada kebutuhan".
Pemerintah mendesak mereka untuk "mematuhi paggilan pemerintah," dan "ambil bagian dalam dimulainya produksi."
Baca Juga: Supplier Apple Lipatgandakan Pekerja di India, Siap Tinggalkan China?
Alih-alih bersantai, kini mau tidak mau mereka harus tetap ikut andil dalam mempertahankan kuantitas produksi iPhone di Foxconn.
Walaupun berbasis di Taiwan, Foxconn sendiri memiliki sangat banyak pabrik di China dan yang terbesar adalah diZhengzhou.
Setidaknya Foxconn melibatkan sebanyak 200.000 pekerja yang memproduksi 70% iPhone global atau sekitar 500.000 unit per hari.
Sayangnya, gelombang virus COVID-19 membuat mereka harus mekakukan program kesehatan dengan secara ketat.
Bahkan sejak awal tahun mereka dilarang keluar dari fasilitas pabrik dan dikarantina dalam "Covid Buble" untuk tetap melanjutkan produksi tanpa tertular virus.