Apple dan rekan manufakturnya, Foxconn, dilaporkan telahmenawarkanbonus kepada para karyawan untuk mengakhiri demonstrasi mereka.
Demonstrasi besar-besaran yang dilakukan karyawan Foxconn tersebut meletus di kompleks pabrik iPhone terbesar diShenzhen, China.
Demonstrasi yang berujung pada kerusuhan besar tersebut datang ketika pemerintah China melaporkan adanya kasus COVID-1931.444 infeksi baru di Wilayah tersebut.
Tentunya hal tersebut membuat para karyawan muak dengan kebijakan yang memaksa mereka terus bekerja di bawah konsisi seperti itu.
Baca Juga: Supplier Apple Lipatgandakan Pekerja di India, Siap Tinggalkan China?
Dilansir dari laporan Bloomberg, Appe dan Foxconnmenawarkan 10.000 yuan atau sekitar Rp 21.900.000 kepada para pekerja yang ingin meninggalkan pabrik. (24/11/2022)
Hal tersebut dilakukan dalam upaya menenangkan para pengunjuk rasa dan agar mereka mengakhiri aksinya segera.
Laporan BBC menyebutkan bahwa seorang karyawan telah menerima uang sebanyak 8.000 yuan atau sekitar Rp 17.500.000.(24/11/2022)
Ia mengungkapkan bahwa ia akan menerima 2.000 yuan (Rp 4.300.000) sisanya saat ia dan rekan-rekannya sudah kembali ke pabrik.
Baca Juga: Tinggalkan Tiongkok, Apple Alihkan Produksi AirPods dan Beats ke India
Selain peraturan yang terlalu ketat, protes ini juga dilakukan karena "kesalahan teknis" dalam sistem pembayaran gaji oleh Foxconn dan Apple.
Banyakbanyak pekerja melakukan perjalanan jauh untuk mengambil pekerjaan di pabrik tetapi dibayar jauh lebih rendah daripada yang telah diiklankan.