Hari ini Apple merilis catatan untuk investor, berisi revisi panduan pendapatan di Q1 tahun 2019.
Salah satu bagian yang menjadi sorotan Apple Fanboy, Tim Cook menuliskan bahwa program ganti baterai $29 sepanjang tahun 2018 membuat penjualan iPhone melemah.
Berikut ini kutipan dari Apple Newsroom untuk penjelasan Tim Cook seputar beberapa alasan untuk menurunkan prediksi pendapatan di Q1 2019.
While macroeconomic challenges in some markets were a key contributor to this trend, we believe there are other factors broadly impacting our iPhone performance, including consumers adapting to a world with fewer carrier subsidies, US dollar strength-related price increases, and some customers taking advantage of significantly reduced pricing for iPhone battery replacements.Baca Juga: Apple Menurunkan Pedoman Penghasilan Q1 2019, Apa Alasannya?
Bagi kamu yang belum tahu, Apple membuat surat terbuka seputar iPhone Battery and Performance di akhir tahun 2017.
Dalam catatan tersebut, Apple meminta maaf untuk penurunan performa perangkat iPhone yang dialami pengguna saat baterai sudah tidak optimal.
Apple akhirnya menurunkan harga penggantian baterai iPhone dari $99 menjadi $29 sepanjang tahun 2018.
Selain program ganti baterai $29 yang diberikan Apple, prediksi lainnya adalah penurunan penjualan produk iPhone di negara Tiongkok.
Hal ini terjadi mulai paruh kedua tahun 2018. Rumornya adalah masalah perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok yang ramai sepanjang tahun.
Bagi kamu yang belum tahu, Presiden Trump ingin membuat aturan baru bahwa produk elektronik yang dibuat di Tiongkok dan dijual ke Amerika Serikat, harus mendapatkan tarif atau biaya tambahan.
Masih dari catatan di CNBC, Tim Cook juga bercerita tentang laporan keuangan Apple berikutnya yang tidak lagi menuliskan jumlah produk iPhone yang dijual.
Menurut Tim Cook, sekarang ada beberapa model iPhone dan memiliki rentan harga yang berbeda.
Hal yang sama juga sudah terjadi di Apple Watch dan memang sejak awal tidak ada laporan penjualan berdasarkan unit.
Namun Tim Cook memberikan tambahan informasi bahwa Apple akan mencatatkan margin kotor dari layanan Services. Hal ini sebelumnya belum pernah dilakukan oleh Apple dalam laporan keuangan sebelumnya.