Presiden Donald Trump secara terang-terangan ungkapkan tidak akan memberikan perlakuan khusus ke Apple terkait tarif impor dari Tiongkok.
Beberapa pihak menduga akan ada kenaikan harga signifikan pada produk Apple seperti iPhone dan Mac Pro.
Namun, dugaan tersebut dibantah oleh analis Apple, Ming-Chi Kuo melalui data yang mengejutkan.
Baca Juga: Saham Apple Anjlok Usai Trump Tetapkan Tarif Tambahan Impor Tiongkok
Kuo menyebut, tarif yang diterapkan oleh Trump tidak akan berdampak banyak pada harga produk Apple.
Alasan utama Kuo mengungkapkan hal tersebut karena data produksi dan distribusi produk yang ia pegang.
Ia menyebut, bahwa Apple akan membebankan tambahan tarif tersebut pada biaya produksi produk Apple yang dibuat di luar Tiongkok.
Seperti dilansir dari Appleinsider, Apple disebut telah menyiapkan skenario terhadap meningkatnya tarif dengan melakukan distribusi produksi ke luar Tiongkok.
Dampak skenario tersebut memang tidak terjadi begitu saja, sebab, Apple merancang distribusi produksi akan efektif setelah 2 tahun mendatang.
Dari tabel di atas, menunjukkan rencana Apple dan analisis produksi yang saat ini tengah dilakukan.
Mengutip 9to5mac, iPad menjadi produk yang paling mungkin melakukan adaptasi dan relokasi produksi ke luar Tiongkok mengingat permintaan yang paling rendah di antara produk Apple lainnya.
Baca Juga: Kebijakan Tarif Trump Bisa Turunkan Penjualan iPhone Hingga 20%
Untuk produk Mac yang tengah menjadi pembicaraan, akan sulit bagi Apple untuk melakukan relokasi distribusi mengingat permintaan yang tinggi dari konsumen Amerika Serikat.
Sedangkan untuk iPhone, Apple Watch, dan AirPods akan menjadi produk Apple yang diprioritaskan untuk melakukan penyesuaian lokasi produksi.
Apple sendiri telah menyiapkan Hon Hai, Wistron, Luxshare ICT, dan Goertek di India dan Vietnam.
Sedangkan untuk Mac, Quanta masih menjadi opsi satu-satunya.
Rencana tersebut diprediksi akan dimulai pada 2020 mendatang.
Artinya, Apple akan menanggung tambahan tarif pada 2019 dengan implikasi keuntungan yang menurun, namun akan mendapatkan keuntungan lebih pasca pemindahan produksi tahun 2020.
Sebuah strategi yang patut ditunggu dari Tim Cook.