Lawan Hoax, WhatsApp Hadirkan Fitur Cek Fakta Pesan yang Diforward

Pemberitaan palsu atau lebih sering disebut Hoax, jadi salah satu masalah yang sulit dibendung di era kemajuan internet seperti sekarang.

Media sosial jadi salah satu ladang penyebaran Hoax yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Hoax memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan manusia.

Mulai dari kesesatan informasi, hingga menimbulkan kekacauan massal di suatu wilayah.

Baca Juga: WhatsApp Uji Coba Fitur Satu Akun untuk Banyak Perangkat

Para penyedia layanan media sosial telah melakukan berbagai cara untuk memerangi peredaran Hoax.

Baru-baru ini, WhatsApp, sebagai media sosial yang paling populer saat ini telah menluncurkan fitur baru untuk melawan Hoax.

Fitur baru ini, memungkinkan pengguna melakukan pengecekan fakta dari setiap pesan yang dikirim dengan cara forward atau pesan berantai.

Jadi, pada bagian samping dari tiap pesan yang dikirim secara forward akan muncul ikon atau logo kaca pembesar.

Baca Juga: WhatsApp Segera Rilis Animated Stickers, QR Codes dan Dark Mode di Web

Jika diklik, pengguna akan dinavigasi ke browser untuk mengetahui kebenaran soal pesan yang dikirim.

WhatsApp

Fitur baru WhatsApp, cek fakta pesan yang diforward.

Saat ini, fitur tersebut baru tersedia di beberapa wilayah seperti Brazil, Italia, Irlandia, Mexico, Spanyol, UK, dan Amerika Serikat.

Fitur baru ini dapat dinikmati dalam update terakhir WhatsApp for iOS, Android, dan Web.

Baca Juga: Kurangi Penyebaran Hoax, WhatsApp Ubah Aturan Batasan Forward Message

Sebelumnya, WhatsApp juga memiliki fitur lain yang diperuntukan guna melawan Hoax.

Salah satunya, pada awal tahun ini perusahaan membatasi jumlah seseorang untuk mengirim pesan berantai.

Hasil pesan forward yang kamu terima dan masuk kategori sudah diteruskan ke banyak akun atau lebih dari 5x, hanya akan bisa diforward 1x saja.

Baca Juga: WhatsApp Beta Mulai Uji Fitur Video Call Hingga 50 Orang, Kapan Rilis?

Meski sulit diberantas, beragam upaya yang dicoba oleh para penyedia layanan media sosial sedikit banyak dapat mengurangi penyebaran Hoax. (*)